Dulu, ketika saya masih kerja di tempat spa, sekitar dua tahun yang lalu, saya banyak dapat informasi mengenai water birth.. mengenai ini dan itu.. Yang saya sangat perhatikan itu manfaatnya yah... terutama sekali, pain relief. Karena saya sadar, sebagai wanita, sooner or later, saya pasti akan menikah walaupun saat ini aja blon punya cowok, padahal udah mendekati umurnya, kemudian akan hamil dan melahirkan. Ya... saya takut melahirkan. Basically, saya takut sakit. Saya aja lecet sedikit aja rewel.. apalagi melahirkan. (jadi inget si mamah yang repot repot ngelahirin saya ke dunia, maaf ya mamah, ninit banyak dosa..)
Karena saya parno.. akhirnya sekarang saya googling sana sini.. Dan nanti ketika akan melahirkan.. saya akan menggunakan proses water birth ini.. oke. What's so special about this water birth?
Ada dua macam water birth. Pertama : Water Birth Murni yaitu si calon mami masuk ke kolam persalinan setelah mengalami pembukaan 6 sampai proses melahirkan terjadi. Kedua : Water birth emulsion yaitu calon mami hanya berada di dalam kolam hingga masa kontraksi akhir. Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.
Proses melahirkannya dilakukan di dalam kolam yang berisi air hangat bersuhu 36-37 *C atau kurang lebih sama dengan suhu di dalam rahim. Pada pembukaan ke lima atau ke enam, si mami masuk ke dalam kolam. Proses dari masuk ke kolam sampai dengan melahirkan memakan waktu kira-kira 1,5 – 2 jam. Menurut dokter Otamar, dokter yang pertama kali melakukan proses water birth di Indonesia "Pada prinsipnya melahirkan di air sama saja dengan melahirkan normal, yang membedakan hanya medianya.”
Terus pasti para mami khawatir deh.. gimana dong anak kita.. ga bisa napas dong pas melahirkan. Hmm.. menurut situs ini Para mami tidak usah khawatir karena jika mengingat teori di balik melahirkan di air adalah bayi berada di dalam cairan amniotik yang nyaman di rahim selama 9 bulan dan melahirkan dalam lingkungan yang kurang lebih sama dengan di rahim membuat bayi nyaman seolah-olah masih di habitatnya, dan barulah ia menangis saat dikeluarkan dari kolam hangat tersebut.
Keuntungan buat sang mami : mami akan lebih merasa rileks, karena semua otot yang berhubungan dengan persalinan menjadi elastis. Membantu proses mengejan, jadi rasa mulas tidak begitu terasa, rasanya hanya seperti ingin pup, suhu air yang hangat membuat sirkulasi pembuluh darah lebih baik sehingga kontraksi lebih mudah dan mulut rahim menjadi lembek dan mudah dibuka. Bahkan untuk beberapa kasus, mulut rahim tidak perlu dijahit lagi karena tidak robek. Keuntungan buat sang baby : resiko cedera kepala bayi lebih kecil, Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan
Mengenai resiko, kata dokter Otomar, “melahirkan di air resikonya hampir sama dengan melahirkan normal tetapi ADA batasan-batasan dan pertimbangan medis seperti panggul tidak cukup besar, bayi lahir sungsang atau melintang, ibu yang sedang dalam perawatan medis, penyakit herpes dan lain-lain.” oh ya.. mengenai harga.. ternyata mahal ya melahirkan di dalam air ini.. dari 8 jeti sampe 14 jeti
Duh... am I worry to much? Dunno... Melahirkan pasti sakit lah ya, pasti penuh perjuangan lah ya.. makanya kita harus menghotmati mamih. Umm.. Tapi pokoknya klo ga ada aral melintang, saya nanti kalo melahirkan menggunakan water birth.. SO yang nanti jadi suami saya.. siapin budget buat water birth ya.. *winks winks* Unless you can do something about this.. hehehe
Sumber saya comot dari sini dan siniLabel: my thoughts, Random Things, water birth
|