Menyesalkah aku memutuskan mu?
Aku akan mengatakan dengan tegas, bahwa aku sama sekali tidak menyesal memutuskanmu. Dengan ini kita berdua dapat belajar.
Ya benar.... aku dan kamu akan saling belajar. Bahwa aku tidak boleh mencintai sesuatu atau seseorang melebihi AllAh. Aku akan belajar mencintai diriku dan menghargai diriku. Kemudian aku dapat mencintai keluargaku dan dapat akur dengan adikku. family comes first
Untuk dirimu... Banyak hal yang bisa kamu pelajari
Kau akan belajar untuk menghargai diriku sepenuhnya. Bahwa aku itu memang berarti dalam hidupmu. Bahwa kau bukan robot-robotan mu yang bisa aku atur seenaknya. Bahwa disaat kau mengatakan sesuatu tidak selalu benar. Bahwa dalam suatu hubungan, bukan kamu saja si pembuat keputusan. Ingat kah kau atas segala peraturan yang kau buat untukku? Ingatkah kau ,bagaimana kau menyakiti diriku? Ingatkah kau atas semua pertengkaran itu? Ingatkah kau bagaimana kau halangi seluruh kegiatan ku? Ingatkah kau, kau melarang ku berbicara pada sahabatku? cemburu butamu yang tak beralasan?
Ingatkah kau membuatku nangis hampir di setiap saat? Ingatkah kau saat kau membentakku? Menamparku? Menuduhku mendua? Saat itu aku begitu rapuh dan bodoh. Tetap bertahan denganmu dan mengemis cinta padamu. Ya, saat itu aku begitu mencintaimu dan salahku, aku mencintaimu lebih dari apapun. Semua sahabatku memperingatkanku, aku tidak menggubris mereka, mereka pun menjauh pergi.
apa salahku padamu, sehingga membuatmu bersikap seperti itu padaku?
Apakah kau tahu, bagaimana perasaanku saat memutuskan mu? Awalku tidak bersamamu, aku masih bisa bertahan. Tapi ketika hampir sebulan berlalu, mengapa kau ingin kembali? Namun aku tidak bisa kembali. Ke masa laluku yang suram bersamamu.
Kemudian aku menemukan seorang pria yang kupikir mencintaiku, aku mencintainya dengan segenap hatiku, dan yang pasti aku sudah bisa melupakanmu. Namun Itu ternyata fatamorgana. Aku tidak tahu apa dia memang mencintaikku... tapi dia pergi meninggalkan diriku. Aku kembali sendiri, dan kau memintaku kembali. Sungguh menurutku itu harapan yang sia-sia. Aku tidak akan kembali lagi padamu
Kudengar kau sedang bersama wanita lain. Yang seperti kata sahabat mu yang mengaku dewasa, jauh lebih cantik dari ku. Aku turut bahagia, sungguh. Tapi mengapa kau tetap ingin kembali padaku? Kau tawarkan janji-janji manis, bahwa kau sudah berubah. Mengapa? Apa kau sudah belajar, pentingnya menghargai diriku? Apakah kau sudah belajar bagaimana rasa kehilangan belahan jiwamu? Apakah kau sudah belajar, untuk mengalahkan keegoisan mu? Sungguh ku katakan, itu semua sudah terlambat. Tak ada pintu yang terbuka untuk hubungan kita.
Mengapa tidak dari dulu saja kau berubah, pada saat pertengkaran kita yang tidak ada habisnya itu terjadi?
Aku tidak ingin ada dendam di antara kita. Aku sudah memaafkan kesalahan-kesalahan mu, terutama apa yang sudah kau katakan kepada 2 sahabatmu yang lain; Miko dan Dika
Sekarang akku ingin kau berdoa untuk diriku, atas kebahagiaanku dan menemukan seorang pria yang akan mencintaiku sepenuh hatinya lagi, menerima ku apa adanya, dan tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti yang kau perbuat saat itu.
Dan aku tidak mau mencoba untuk menyakiti hatiku dengan kembali dengan dirimu, karena, cukup sampai saat itu waktu kita bersama, awal bulan September tahun 2007 kalau tidak salah. Saat ini, kau dengan wanita itu, dan aku juga, dengan siapapun pria yang akan ku cintai
Best Regards
Ninit Label: cinta-cintaan, curhat
|