- About The Cervics Cancer - Senin, 17 Desember 2007

The article is taken from Ultima Magazine...
I guess all the women out there must know about this kind of disease

Kanker Serviks mungkin bukan peringkat pertama pembunuh wanita nomer dua di dunia. Namun tidak berarti bahayanya boleh disepelakan. Berbeda dengan kanker lain yang belum memiliki vaksin, temuan terbaru dari dunia medis sudah menghasilkan vaksin kanker serviks. Adalah Professor ian Frazer dan (alm.) Dr. jian Zhou yang melakukan terobosan tersebut sebagai buah kerja keras mereka semenjak 15 tahun lalu. Studi yang dilakukan di University of Queensland, Australia ini telah dinyatakan lulus uji klinis tahap tiga (tahap terakhir) pada Oktober 2005 dengan tingkat keefektifan 100% dan mendapat persetujuan Food and Drug Administration, Amerika Serikat pada Juni 2006. hal ini kelak dihrapkan dapat mengurangi jumlah penderita kanker serviks di dunia dan di Indonesia. Namun tak ada salahnya jika pengobatan ini juga dibarengi upaya pencegahan seperti menjaga perilaku seksual..

Kanker serviks apaan sih??

Kanker Serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi di area leher rahim atau serviks yang berhubungan dengan vagina. Di Indonesia, kanker serviks sering juga disebut kanker leher rahim atau kanker mulut rahim.

Usia berapa sih rentan akan terkena kanker serviks?

Kanker ini cenderung muncul pada wanita usia 35 - 55 tahun. namun, tidak menutup kemungkinan juga dapat muncul pada usia yang lebih muda.

Seberapa sering kah kanker Serviks terjadi?

Di dunia, ini merupakan kanker nomer dua yang paling sering menyerang dan menyebabkan kematian pada wanita. pada tahun 2002, World health Organization melaporkan ada sekitar 500.000 kasus baru di seluruh dunia dan sekitar 275.000 meninggal dunia. Kebanyakan kasus kanker serviks ditemukan di negara berkembang (sekitar 80% dari kasus yang ada di dunia). Sebagian besar pasien sudah berada pada stadium lanjut, sehingga harapan hidupnya berkurang drastis.
Menurut the International Agency for Research on Cancer, setiap tahun di Indonesia terdapat lebih dari 15.000 kasus baru dan sekitar 8.000 berujung pada kematian. Jika kanker serviks menduduki ranking kedua di dunia, maka menurut data dari beberapa rumah sakit di Indonesia (studi tidak bersifat nasional), kanker serviks justru menempati posisi pertama, di atas kanker payudara.

Apa Penyebab Kanker Serviks?

Lebih dari 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh beberapa tipe dari Human Papilloma Virus (HPV). Ada lebih dari 100 tipe yang sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat, dan akan hilang dengan sendirinya -- disebabkan oleh faktor kekebalan tubuh alami manusia.

HPV Seperti apa yang akan menyebabkan kanker Serviks?

Ada empat tipe HPV yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kelainan yang disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) dapat menimbulkan penyakit kutil pada alat kelamin, tapi tidak beresiko menjadi kanker serviks. HPV tipe resiko tinggi (tipe 16 atau 18), setelah infeksinya menetap dan akan mengarah menjadi kanker serviks.

bagaimana cara Penyebaran HPV?

HPV menyebar melalui hubungan yang dilakukan terlalu dini, persalinan yang terlalu sering, juga seringnya berganti pasangan. namun, wanita yang setia pada satu pasangan pun tetap beresiko terkena bila pasangannya telah terinfeksi.


Apa saja Gejala kanker Serviks?


Seringkali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. terutama terjadi pada tahap pra kanker dan stadium awal. Pada tahap ini, kanker ditandai dengan ditemukan sel-sel abnormal di bagian bawah serviks, yang diketahui melalui tes pap smear. Nah, bila sudah dapat dideteksi pada tahap ini, penanganan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Namun, bila sel-sel abnormal mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk benjolan yang disebut tumor, umumnya akan ada gejala yang terlihat atau terasa, seperti:
- Pendarahan yang timbul diantara siklus menstruasi yang teratur
- Pendarahan setelah hubungan seksual intercourse

- Pendarahan setelah pemeriksaan panggul
- Siklus menstruasi berjalan lebih lama atau lebih banyak atau lebih berat daripada sebelumnya.
- Pendarahan setelah masa menopause
- Sakit Panggul
- Sakit saat berhubungan seksual (saat intercourse)
Perlu diperhatikan bahwa kondisi tadi tidak selalu disebabkan oleh kanker serviks. karena itu, sangat dianjurkan berkosultasi dengan dokter ahli kebidanan

bagaimana cara Mendeteksi kanker Cerviks?

Melalui tes Pap Smear. Dengan tes sederhana ini, perubahan di serviks dapat diketahui sebelum sel-selnya terlanjur menjadi sel kanker. Meski demikian, kadang bisa juga terjadi hasil negatif palsu. karena itu, dianjurkan melakukan pemeriksaan secara teratur.


Bagaimana Mencegahnya ya??

Dengan menjaga perilaku seksual. Cara lain adalah dengan pemberian vaksin kanker serviks (vaksin HPV) yang merupakan hasil penemuan Professor Ian Frazer dan (alm.) Dr jian Zhou dari Australia.

Apa itu Vaksin HPV?
Ini merupakan vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap empat tipe HPV (tipe 6, 11, 16, dan 18) yang menyebabkan kanker serviks dan penyakit kutil kelamin. Pemberian vaksin menetralisir virus yang masuk. Vaksin ini merupakan vaksin yang tidak mengandung virus baik dalam keadaan masih hidup atau sudah mati.


Pada Usia berapa Sebaiknya Vaksin HPV diberikan?
Vaksin sebaiknya diberikan pada anak perempuan usia 9-13 tahun atau sebelum hubungan seksual pertama terjadi. FDA yang memberi lisensi penggunaan vaksin tersebut, menyatakan persetujuannya untuk penggunaan vaksin pada anak perempuan dan wanita usia 9-26 tahun. Ini berdasarkan hasil studi yang dilakukan untuk mengetes sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin pada kelompok usia 9-15 tahun dan usia 16-26 tahun yang menemukan bahwa keduanya sama-sama efektif.



bagaimana cara pemberian vaksin?

Vaksin diberikan dalam bentuk tiga kali suntikan selama periode enam bulan. Setelah mendapat suntikan pertama, suntikan berikutnya diberikan dua bulan kemudian. Setelah itu, suntikan terakhir diberikan enam bulan setelah yang pertama. Perlu diingat, imunisasi dengan vaksin ini hanya efektif pada wanita yang belum terinfeksi HPV.

Apakah ada Efek Samping?
Efek yang ditimbulkan dapat berupa rasa kemarahan, iritasi ringan atau sedang pada bagian tubuh yang diinjeksikan vaksin.

Berapa lama vaksin dapat bertahan?
Menurut penelitian, vaksin ini terbukti 100% efektif dan mampu melindungi tubuh hingga lima tahun ke depan. Meski demikian, FDA belum tahu apakah pemberian vaksin perlu diulang lagi.


Apakah dapat diperoleh di Indonesia?

Mulai Mei 2007, vaksin yang dipasarkan dengan nama Gardasil ini sudah bisa didapat di beberapa rumah sakit, antara lain RS SOS Medika, RS Bunda, RS YPK Menteng, dan Klinik Imunisasi Dewasa di RSCM.

Berapa harga vaksinnya?
Harga pasaran berkisar Rp 1.000.000 untuk sekali suntik. Dengan demikian, total biaya untuk tiga kali penyuntikan sekitar Rp 3.000.000 - Rp 3.500.000

Label:


Dibawah ini adalah wajah Ninit yang menggemaskan

uy uy uy
Add me on friendster!!